BaikIAS 17 dan IFRS 16 berkenaan dengan Sewa; dimana IAS 17 adalah standar lama yang digantikan oleh IFRS 16. Perbedaan utama antara PSAK 17 dan IFRS 16 adalah bahwa. sesuai dengan standar operasi (IAS 17) operasi usang tidak dikapitalisasi sedangkan aset tersebut dianggap sebagai aset yang dikapitalisasi dan dicatat di neraca berdasarkan IFRS
Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan satu dari organisasi silat Indonesia dengan jumlah anggota yang terus bertambah. Keanggotaan warga PSHT juga saling mengenal, namun perlu memperhatikan anggota PSHT asli dan warga gadungan. Maka perlu cara yang tepat agar dapat mengenali warga PSHT asli dan warga gadungan dengan teliti supaya tidak dirugikan. Cara cek warga PSHT asli atau gadungan cukup mudah. Bersilaturahmi atau saat bersama bisa saling mengenal dan mengucap salam. Warga PSHT memiliki keanggotaan yang tersebar di Indonesia bahkan beberapa Negara. Cara cek warga psht asli atau gadungan dapat dilakukan dengan baik. Untuk mengetahui keanggotaan warga PSHT maka dapat dicek terlebih dahulu. Supaya terlihat jelas mana warga PSHT asli dan warga gadungan. Berikut cara cek warga PSHT asli atau gadungan yang dapat dilakukan secara umum. Baca juga sumpah warga psht 1. PerkenalanPerkenalan salah satu cara mengecek warga PSHT asli atau gadungan. Karena dari perkenalan akan mendapatkan informasi antar sesama. Sehingga dari perkenalan inilah dapat ditayangkan keaslian warga PSHT. 2. SharingSharing atau tanya jawab merupakan cara efektif untuk mengecek keaslian anggota warga PSHT atau gadungan. Dari sharing akan didapatkan perbincangan yang sejalan dan sesuai dengan yang ditanyakan mengenai Pencak Silat PSHT dan Latihan BersamaLatihan bersama dapat mengetahui apakah benar warga PSHT Asli atau gadungan. Latihan bersama sekaligus bersilaturahmi dan berkenalan dengan anggota PSHT lainnya. 4. MateriUntuk mengetahui dan mengecek warga PSHT asli atau gadungan dapat dengan bertukar informasi mengenai materi. Dari cara ini seorang warga PSHT akan mengetahui dengan jelas dan dapat membedakan langsung anggora PSHT asli dengan gadungan. 5. Warna SakralPersaudaraan Setia Hati Terate PSHT identik dengan sakral berwarna Hitam. Sehingga apabila seseorang mengaku anggota/warga PSHT dengan pakaian sakral yang berwarna lain dipastikan ia adalah warga gadungan. Cara menjadi warga psht Pakaian akan lebih mudah ditebak saat bertemu warga gadungan, apalagi jika warga gadungan tersebut berada di latihan. Sesama warga/anggota PSHT akan mudah mengenali. Untuk warga gadungan akan mudah ditebak. Cara cek warga PSHT asli/gadungan memang banyak cara. Namun untuk 5 cara di atas hanya bersifat umum yang dapat dipahami bersama. Warga PSHT asli dan warga PSHT gadungan akan mudah dikenali termasuk saat sedang bertemu langsung.Terkaitpengukuhan R Moerdjoko melalui parluh 17 sendiri, terusnya, selain karena adanya dugaan ketidakjujuran di parluh 16, juga karena adanya kritikan mayoritas anggota PSHT yang menilai, secara kondisi, sangat terlihat dan terasa kurang harmonis kala kepemimpinan M Taufik, sehingga mendesak agar kembali digelar parapatan luhur.100% found this document useful 1 vote643 views17 pagesOriginal TitlePerbedaan PSHT dan PPSHTPMCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote643 views17 pagesPerbedaan PSHT Dan PPSHTPMOriginal TitlePerbedaan PSHT dan PPSHTPMJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
SUKOHARJO – Difasilitasi Polres Sukoharjo Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT Parluh 16 dan PSHT Parluh 17 sepakat menjaga iklim kondusifitas dan keamanan daerah. Iklim yang kondusif berperan penting dalam pemulihan ekonomi saat pandemi mulai melandai. PSHT Parluh 16 dan PSHT Parluh 17 dipertemukan dalam satu meja di Polres Sukoharjo. Pertemuan tersebut merupakan inisiasi Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan sebagai upaya mencegah gesekan dua kelompok tersebut terulang. Selain itu untuk menjaga iklim kondusifitas dan keamanan daerah. “Kebetulan yang hadir ini adalah para tokoh-tokoh dari dua kelompok yang bisa mengendalikan anggotanya di lapangan,” kata Wakapolres Sukoharjo Kompol Teguh Prasetyo mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho usai memimpin pertemuan, Senin 25/10. Hasil pertemuan disebutkan, masing-masing perwakilan kelompok yang hadir sepakat saling menahan diri menjaga situasi kamtibmas di Sukoharjo tetap kondusif. Mereka juga menyatakan mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, serta pemulihan ekonomi. “Karena ini memang dibutuhkan situasi kamtibmas yang kondusif untuk pemulihan ekonomi menyusul pandemi yang mulai melandai,” tegas Teguh. Ditempat yang sama Ketua 3 Bidang Humas PSHT Parluh 16 Sukoharjo, Marjono, yang hadir dalam pertemuan menyampaikan apresiasinya kepada Polres Sukoharjo yang telah mengundang untuk koordinasi cipta kondisi kamtibmas. “Kami sangat mendukung program-program Polres Sukoharjo dalam rangka menjaga kamtibmas di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Ini selaras dengan program kami, Memayu Hayuning Bawono,” ujarnya. Sementara, Ketua PSHT Pusat Madiun Parluh 17 cabang Sukoharjo, Agung menyampaikan, pihaknya sudah bertemu dengan pengacara dari LKBH PSHT untuk menyelesaikan persoalan agar gesekan yang sudah terjadi tidak berlarut-larut. “Kami selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kami sepakat untuk selalu menjaga iklim kondusifitas Kabupaten Sukoharjo,” katanya. kwl/dam SUKOHARJO – Difasilitasi Polres Sukoharjo Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT Parluh 16 dan PSHT Parluh 17 sepakat menjaga iklim kondusifitas dan keamanan daerah. Iklim yang kondusif berperan penting dalam pemulihan ekonomi saat pandemi mulai melandai. PSHT Parluh 16 dan PSHT Parluh 17 dipertemukan dalam satu meja di Polres Sukoharjo. Pertemuan tersebut merupakan inisiasi Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan sebagai upaya mencegah gesekan dua kelompok tersebut terulang. Selain itu untuk menjaga iklim kondusifitas dan keamanan daerah. “Kebetulan yang hadir ini adalah para tokoh-tokoh dari dua kelompok yang bisa mengendalikan anggotanya di lapangan,” kata Wakapolres Sukoharjo Kompol Teguh Prasetyo mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho usai memimpin pertemuan, Senin 25/10. Hasil pertemuan disebutkan, masing-masing perwakilan kelompok yang hadir sepakat saling menahan diri menjaga situasi kamtibmas di Sukoharjo tetap kondusif. Mereka juga menyatakan mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, serta pemulihan ekonomi. “Karena ini memang dibutuhkan situasi kamtibmas yang kondusif untuk pemulihan ekonomi menyusul pandemi yang mulai melandai,” tegas Teguh. Ditempat yang sama Ketua 3 Bidang Humas PSHT Parluh 16 Sukoharjo, Marjono, yang hadir dalam pertemuan menyampaikan apresiasinya kepada Polres Sukoharjo yang telah mengundang untuk koordinasi cipta kondisi kamtibmas. “Kami sangat mendukung program-program Polres Sukoharjo dalam rangka menjaga kamtibmas di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Ini selaras dengan program kami, Memayu Hayuning Bawono,” ujarnya. Sementara, Ketua PSHT Pusat Madiun Parluh 17 cabang Sukoharjo, Agung menyampaikan, pihaknya sudah bertemu dengan pengacara dari LKBH PSHT untuk menyelesaikan persoalan agar gesekan yang sudah terjadi tidak berlarut-larut. “Kami selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kami sepakat untuk selalu menjaga iklim kondusifitas Kabupaten Sukoharjo,” katanya. kwl/damsimakvideo ini dengan baik agar paham tentang posisi psht p 16 dan p 17 . ini 2 pernyataan kuasa hukum psht p 16 dan kuasa hukum p 17. sebelum menyimak vide
Para anggota pshtSejarah kelam tidak jujurnya hasil parluh psht pada tahun 2016 mencatatkan bahwa bukan hanya adanya ketidak jujuran namun juga ada banyak kritik dari mayoritas anggota PSHT yang menilai bahwa ketika masa kepemimpinan M Taufik kondisi PSHT sangat terlihat tidak harmonis sehingga banyakanggota yang menginginka agar digelarnya parapatan luhur lagi ketika pemilihan suara berlangsung di parluh 16 Moerdjoko telah unggul jauh tetapi justru M Taufik yang dipilih menjadi Ketua Umum. Pada saat pemilihan suara di parluh 2016, ada 3 calon diantaranya Arif Suryani dengan 38 suara, M Taufik 8 suara dan Moerdjoko memperoleh suara terbanyak yaitu 108 suara. Namun justru yang terpilih dan dikukuhkan menjadi Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT adalah Padahal, jika menurut AD/ART yang ada, ketua umum seharusnya berdomisili di Madiun minimal tingkat II selama 15 Tahun dan harus sudah pernah menjadi ketua ranting atau cabang PSHT. Semua itu diterangkan oleh Kangmas Moerdjoko ketika selesai acara parluh dari sejarah kelam masa lalu, semua anggota PSHT saat ini sydah kembali harmonis dan mendukung visi misi Moerdjoko sebagai Ketua Umum. Dengan terpilihnya Moerdjoko diharapkan keadaan dalam internal PSHT lebih rukun, damai dan guyub kembali untuk mengembalikan marwah seduluran yang melekat pada PSHT Dewa Pusat PSHT Isbiantojuga menegaskan pada saat parluh 2016 lalu, bahwasannya pemilihan suara terbanyak memang dimenangkan oleh Moedjoko, oleh sebab itu hasil pada parluh 17 ini diharapkan dapat diterima oleh seluruh pihak karena ini adalah hasil dari pemilihan kita bersama. Hasil dari parluh 2017 menunjuk Moerdjoko terpilih sebagai ketua umum dan semua pihak harus menerima dan legowo dengan keputusan ini. SALAM PERSAUDARAAN PSHT JAYA
DKMOF.