Arsitektur tradisional Bugis adalah bangunan kayu bentuk rumah berpanggung, berkolong, dan berstruktur kerangka kayu. Masyarakat Bugis yang dikenal sebagai manusia bahari, gemar melaut, mengembara, berpetualang, sehingga etnik ini dapat dijumpai dimana-mana di seantero nusantara Bangunan rumah adat Bugis biasanya memiliki atap yang berbentuk pelana dengan timpa laja yang jumlahnya disesuaikan dengan status sosial pemilik rumah. Timpa laja merupakan bidang segitiga antara dinding dan pertemuan atap.
Konstruksi rumah adat Bugis terdiri dari tiang-tiang (alliri) dan pasak (pattolo) yang terpasang secara "ringan", sehingga memudahkan bangunan untuk dibongkar pasang, digeser, bahkan dipindah-pindah lokasinya dengan digotong secara ramai-ramai. Demikian adalah penjelasan mengenai rumah adat Bugis.
Rumah adat suku Bugis biasanya terbuat dari kayu dengan konstruksi yang kuat dan tahan lama. Bentuk bangunan rumah adat ini memiliki gaya arsitektur khas yang sangat menarik dan bernilai seni tinggi. Salah satu keindahan dari rumah adat suku Bugis adalah ukiran-ukiran yang terdapat di dinding dan tiang-tiang rumah.
Bagian-Bagian Rumah Adat Bugis. Rumah adat suku Bugis lebih sering disebut dengan nama Saoraja, dan sedikit banyak memiliki pengaruh dari agama Islam. Bangunan Saoraja kebanyakan menghadap arah kiblat, dan tidak dibangun menggunakan paku melainkan dengan kayu atau besi.
Mengenal Struktur Rumah Suku Bajo. Rumah adat suku Bajo adalah baboroh yang memiliki arti bangunan sederhana yang tiangnya terbuat dari belahan batang pohon. Untuk penutup dindingnya, dapat terbuat dari anyaman daun kelapa, atau dinding papan, dan lantainya dari papan dan balok kayu yang. Atap rumah orang suku Bajo menggunakan daun nipa atau
Bangunan rumah kebanyakan menghadap kiblat dan tidak dibangun menggunakan paku, melainkan kayu atau besi. Stuktur bangunan rumah adat Bugis terdiri dari tiga bagian yang dipersonifikasi sebagai tubuh manusia, yaitu kaki, badan, dan kepala. Berikut ini adalah bagian rumah adat Bugis berdasarkan fungsi.
Model dinding rumah kayu Bugis menjadi salah satu konsep yang populer dalam desain rumah di Indonesia. Dinding kayu Bugis terkenal dengan keindahan warna dan teksturnya yang unik serta tampilannya yang natural dan elegan. Tak heran banyak orang yang mencari referensi desain rumah dengan konsep dinding kayu Bugis.
Dinding rumah umumnya menggunakan papan kayu angsana (Pterocarpus indicus), gamacca, belahan bambu sedangkan lantai menggunakan papan dari kayu angsana (Pterocarpus indicus) dan belahan bambu.
Model dinding depan rumah kayu Bugis memiliki keunikan tersendiri yang membuat rumah kayu Bugis menjadi lebih indah dan menarik. Ada berbagai model dinding depan rumah kayu Bugis yang bisa Anda pilih sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.
Menurut Pelras, (2006: 265). Kerangka bentuk rumah tradisional Bugis berbentuk huruf "H", berupa tiang-tiang dan balok yang disambung tanpa menggunakan pasak atau paku. Tiang-tiang inilah yang menopang dan menyangga lantai dan atap. Dinding rumah hanya diikat pada tiang luar. ITZqK.
  • sfazrp4be4.pages.dev/289
  • sfazrp4be4.pages.dev/312
  • sfazrp4be4.pages.dev/630
  • sfazrp4be4.pages.dev/169
  • sfazrp4be4.pages.dev/848
  • sfazrp4be4.pages.dev/136
  • sfazrp4be4.pages.dev/499
  • sfazrp4be4.pages.dev/841
  • dinding rumah kayu bugis